| | Ongkos Haji 2012 Naik JAKARTA – Menteri Agama ( Menag ) Suryadharma ali mengatakan adanya kemungkinan kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) “tanda-tanda naik memang ada,” katanya saat ditemui, senin (12/3). Tetapi, ia belum bisa memastikan keputusan tersebut karena masih dalam pembahasan antara pemerintah dan DPR. Ia menjelaskan kemungkinan kenaikan itu didasari oleh beberapa faktor utama.
Pertama, terkait nilai tuker rupiah terhadap dolar AS pada 2012 lebih lemah dibandingkan 2011. Jika pada tahun lalu nilai tukarnya berkisar Rp 8.200 – Rp 8.300. saat ini melebihi Rp 9.000.
kedua, terkait dengan harga minyak yang juga ikut meroket. Sebagai perbandingan, lanjut Suryadharma, pada 2011 harga minyak mentah hanya berkisar 60-80 dolar AS per baler. Sekarang, harganya sudah mencapai 120 dolar AS per baler. “biaya itu juga mengikuti harga penerbangan karena avtur iru mengikuti harga minyak dunia,” katanya.
ketiga berhubungan denagn sewa pemondokan jamaah haji yang terus meningkat. Dirjen penyelenggara haji dan umrah (PHU) kementerian agama, slamet riyanto, belum bersedia mengomentari seputar rencana kenaikan ongkos haji. Ia mengatakan, saat ini masalah BPIH masih dalam pembahasan.
Naik atau tidaknya BPIH sangat ditentukan faktor global. Menurut dia, sekitar 54 persen BPIH berasal dari biaya operasional jamaah di Arab Saudi. Sebelumnya, wakil menteri agama, Nasaruddin Umar, mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan BPIH secara sepihak, kebijakan menaikkan atau menurunkan BPIH sangat bergantung pada factor ekonomi dan politik dalam ataupun luar negeri. Saat harga minyak dunia mengalami kenaikan, tentu ada evaluasi.
Ketua komisi VIII DPR, Ida Fauziah, meminta kementerian agama tak membuat BPIH tahun ini menjadi lebih mahal. “kalu bisa turun kenapa harus dinaikan.” Ia mngeku sejauh ini DPR masih membahas usulan BPIH dengan kemenag, kementerian perhubungan, dan beberapa maskapi penerbangan yang akan mengangkut jamah haji. Ia menambahkan, bila keinginan mentapkan BPIH lebih tinggi bertujuan membatasi anteran calon jamaah haji yang kian panjang, itu sangat tidak efektif. Sebab, berapaun yang harus mereka bayar tak membuat minat orang Indonesia pergi ke Tanah Suci mengendur. sumber : Republika
|
0 komentar:
Posting Komentar